Ada yang berpikir
bahwa memiliki banyak teman adalah hal yang menyenangkan. Dan teman juga lah
yang dapat mengisi serta menghibur kita disaat kita merasa sepi. Bersama teman kita mampu mencurahkan apa yang kita rasakan,
baik perasaan sedih ataupun senang. Tidak hanya itu, bersama teman kita dapat
melakukan berbagai hal yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Mungkin kita dapat melakukan hal yang menurut orang lain “gila”, namun hal
tersebut sebenarnya menyenangkan untuk kita lakukan. Tapi tak disangka, seorang yang
biasa kita sebut teman bahkan bisa membuat kita merasa sedih dan tak berharga
ketika kita berada di dekat mereka. Bukan
hanya itu, teman juga lah yang mungkin dapat menjatuhkan kita dan menganggap
kita seperti orang yang tak berguna. Bahkan ada pula seorang teman yang tega
menusuk kita dari belakang dengan membicarakan keburukan yang kita miliki
kepada orang lain, sehingga orang lain seringkali memandang kita rendah.
Suatu hari ada
seorang gadis bernama Mila yang masih duduk dibangku SMA di Jakarta. Mila
adalah gadis yang mudah sekali berteman dengan siapapun. Bukan hanya itu, Mila
adalah seorang gadis yang humoris dan Mila selalu menunjukkan kebahagiaannya di
depan orang lain meskipun Mila tidak selalu merasa bahagia. Ia melakukan semua
ini karena Mila ingin semua orang yang ada didekatnya juga ikut merasakan
kebahagiaan dan melupakan kesedihan yang mereka alami. Bahkan di sekolah, Mila
memiliki beberapa teman dekat seperti Vika, Mika, dan Riska. Mereka bertiga
sudah berteman selama 2 tahun dan mereka mulai saling mengenal ketika mereka
ditempatkan di kelas yang sama. Apapun yang mereka lakukan, pasti mereka akan
melakukannya bersama-sama. Mila bersama ketiga temannya seolah-olah sudah memiliki
kedekatan yang tidak bisa dipisahkan karena
Mila sendiri sudah merasa nyaman ketika bermain bersama ketiga temannya itu.
Namun suatu pagi, ketika
Mila tiba di sekolah, Mila merasa bahwa ketiga temannya menunjukkan sikap yang
berbeda kepada Mila. Vika, Mika, dan Riska secara tiba-tiba menjauhi Mila dan
tidak mempedulikan kehadiran Mila ketika Mila berada di dekat mereka. Mila
berusaha untuk berkumpul bersama teman-temannya, memberikan perhatian kepada
teman-temannya, bahkan Mila selalu siap membantu mereka disaat mereka
membutuhkan bantuan Mila. Tetapi semua yang Mila lakukan seakan-akan percuma,
ketiga temannya tetap saja menjauhi Mila dan tidak menganggap kehadirannya. Hal
ini membuat Mila merasa sedih dan benar-benar terpukul, bahkan ketika Mila
berada di rumah, Mila terus memikirkan apa yang menyebabkan ketiga temannya
menjauhi Mila. Kejadian ini bahkan membuat Mila meneteskan air mata. Saat di rumah pun Mila terus memikirkan apa yang
sebenarnya terjadi dengan ketiga
temannya. Mila
sebenarnya tidak mengetahui alasan yang pasti mengapa ketiga temannya secara
tiba-tiba menjauhi Mila. Mila hanya menduga bahwa kesibukannya lah yang membuat
teman-temannya menjauhi Mila. Saat Mila
menangis dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, terbersit dalam pikirannya
bahwa Mila harus menyanyakan hal ini kepada salah satu temannya. Di saat itu
juga Mila langsung mengambil handphonenya dan mengirimkan sebuah pesan kepada
salah satu temannya, yaitu Riska. Dalam pesan tersebut Mila menuliskan, “Riska
aku mau tanya sama kamu, kok aku ngerasa kalau kalian sekarang ini ngejauh dari
aku? Apa karna aku yang terlalu sibuk atau aku punya salah lain sama kalian?”.
Setelah Mila mengirimkan pesan tersebut, Mila selalu melihat handphonenya dan
berharap Riska dapat membalas pesan Mila dengan cepat supaya Mila bisa
mendapatkan kepastian dari Riska. Namun, sampai tengah malam Riska belum juga
membalas pesan Mila padahal beberapa menit yang lalu terlihat bahwa Riska
mengupdate status dan mengganti foto profilnya. Mila kembali menangis saat Mila
mengetahui bahwa dirinya diabaikan oleh Riska karena pesannya tidak dibalas.
Keesokan harinya saat Mila akan pergi ke sekolah, terdengar suara handphone
yang berbunyi, menandakan bahwa ada sebuah pesan yang Mila dapatkan dari
seseorang. Dan ternyata pesan itu didapatnya dari Riska, Mila merasa lega
ketika membaca pesan tersebut karena Riska mengatakan bahwa teman-temannya
tidak berusaha menjauhi Mila atau menghindari Mila. Setibanya di sekolah, Mila
tetap merasakan bahwa ketiga temannya menjauhi Mila meskipun Riska sudah
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan ketika mereka semua pergi ke
kanti untuk makan siang, Mila tidak diajak dan mereka terlihat bahagia tanpa kehadiran
Mila karena mereka dapat tertawa lepas. Hal ini juga yang membuat Mila merasa
bahawa dirinya tidak berharga di mata teman-temannya.
"Apa karena organisasi ini mereka jadi
menjauhiku?", pikir Mila. Terbersit pertanyaan seperti itu dalam pikiran
Mila karena Mila saat ini bergabung di salah satu organisasi kesiswaan di sekolahnya. Meskipun
hanya menjadi seorang anggota, namun Mila seringkali menghabiskan sebagian waktunya di sekolah untuk
menyelesaikan urusan organisasi yang Mila ikuti. Organisasi ini benar-benar
menyita waktu Mila, bahkan menyita pikiran dan tenaga Mila. Sampai Mila pun
sulit untuk membagi waktu antara pendidikan, organisasi, dan terutama sulit
membagi waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya. Organisasi ini pun membuat Mila menjadi kurang
memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena Mila lebih berfokus pada urusan
organisasinya. Hal ini juga yang membuat Mila
berpikir "Apakah benar mereka menjauhiku karena aku yang terlalu sibuk
dengan segala urusanku di sekolah dan organisasi?" Pikiran ini terus saja menghantui Mila, bahkan Mila
menjadi kurang berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaran di sekolah. Mila
selalu memperhatikan ketiga temannya ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Mila juga tidak berani menyapa atapun menghampiri ketiga temannya
karena Mila takut kalau ketiga temannya kembali menghindari dirinya. Karena merasa
gelisah, Mila pun menceritakan hal ini kepada salah satu teman Mila di organisasi
yang Mila ikuti. Rosi? Iya orang yang Mila maksud adalah Rosi. Rosi adalah salah satu teman yang cukup
dekat dengan Mila dalam organisasi yang mereka ikuti. Mila tidak ragu untuk
menceritakan segala hal yang Mila rasakan, termasuk masalah dirinya dengan
teman-teman dekatnya. Mila mengungkapkan semua yang ia rasakan, bahkan ia
mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih dan kecewa karena Mila dijauhi oleh
teman-temannya tanpa alasan yang jelas. Saat Mila selesai menceritakan kejadian
yang sedang Mila alami, Rosi mencoba untuk memberikan saran kepada Mila. Saran
yang Rosi berikan adalah Mila harus berani bertanya kepada tiga temannya
mengenai alasan mengapa mereka menjauhi Mila. Rosi
juga mengatakan bahwa ketiga teman Mila mungkin bukan ingin menjauhinya, namun
mereka ingin memberikan Mila waktu untuk lebih fokus dengan segala hal yang
Mila lakukan. Menurut Rosi, sebenarnya ketiga teman Mila mendukung apa yang
Mila lakukan, tapi mungkin cara mereka saja yang salah sehingga Mila menganggap
bahwa ketiga teman Mila menjauhinya karena Mila tidak memiliki waktu untuk
teman-temannya. Sesaat setelah Rosi berkata seperti itu, Mila tersadar dan
berpikir bahwa yang Rosi katakan mungkin saja benar, mungkin saja Rika, Vika, dan
Riska menjauhi Mila karena ingin memberikan kesempatan kepada Mila untuk lebih
fokus pada apa yang sedang Mila lakukan sekarang ini dan mungkin saja ketiga
temannya tidak ingin mengganggu Mila. Setelah Mila menceritakan semua masalahnya
kepada Rosi, Mila merasakan perasaan lega dalam dirinya. Setidaknya sedikit
beban dan persoalan dalam dirinya bisa Mila ceritakan kepada Rosi. Di saat itu
juga, Mila langsung memeluk Rosi kemudian mengucapkan terimakasih karena Rosi
sudah memberikan saran dan mau mendengarkan permasalahan yang sedang Mila
hadapi.
Sesampainya di
rumah, Mila memikirkan kembali saran yang disampaikan oleh Rosi. Mila benar-benar memikirkan dengan baik supaya apa
yang Mila lakukan nanti tidak salah atau tidak menyinggung perasaan ketiga temannya. Namun
Mila
berpikir apakah Mila harus bertanya
secara langsung kepada ketiga temannya atau tidak. Tetapi Mila merasa takut karena Mila
adalah tipe orang yang tidak berani bertanya langsung
kepada
orang lain, sehingga Mila memutuskan untuk mengurungkan niatnya berbicara
langsung kepada ketiga temannya mengenai alasan mengapa mereka menjauhi Mila. Tidak ingin menyerah, Mila berusaha untuk mencari
cara lain supaya hubungan Mila dengan ketiga temannya dapat kembali seperti
semula. Sampai akhirnya Mila memutuskan untuk meminta maaf kepada ketiga
temannya tersebut. Tetapi sebelum Mila
meminta maaf kepada ketiga temannya, Mila berusaha untuk meyakinkan dirinya
bahwa Mila berani dan apapun yang akan terjadi Mila akan menerimanya dengan
baik. Butuh waktu yang cukup lama untuk Mila menyakinkan dirinya sendiri. Mila
juga memikirkan kata-kata apa yang pantas untuk Mila katakan kepada ketiga
temannya. Sampai akhirnya, Mila memutuskan untuk meminta maaf lewat handphone,
mungkin cara ini kurang baik untuk Mila lakukan, namun ini satu-satu caranya
yang dapat Mila lakukan. Saat itu juga Mila mengambil handphonenya dan mulai
merangkai kata supaya kata-kata yang Mila ucapkan tidak menyinggung ketiga
temannya. Bahkan beberapa kali Mila menghapus pesan yang akan Mila kirimkan
kepada tiga temannya karena Mila merasa kata-kata yang Mila tuliskan kurang
tepat. Setelah beberapa kali merangkai kata supaya terdengar baik, Mila
memberanikan diri untuk mengirimkan pesan tersebut. Dan Mila berharap ketiga
temannya dapat menerima penjelasannya. Tidak lama setelah Mila mengirimkan
pesan kepada tiga temannya, mereka pun membalas dan mereka berkata bahwa mereka
tidak menjauhi Mila, bahkan mereka mendukung apa yang Mila lakukan. Mila merasa
senang mendengar jawaban dari ketiga temannya dan Mila berharap besok ketika di
sekolah semuanya dapat kembali semperti semula. Namun semuanya tidak sesuai
dengan apa yang dipikirkan Mila, Rika, Vika, dan Riska tetap saja menjaga jarak dengan
Mila dan lagi-lagi usaha yang Mila
lakukan tidak mendapatkan hasil yang baik. Bahkan ketika mereka bertiga pergi bersama, Mila
lagi-lagi tidak diajak. Hal ini membuat Mila semakin sedih dan putus asa karena
usaha Mila untuk meminta maaf tidak membuahkan hasil. Rasanya Mila ingin
menyerah dan membiarkan ketiga temannya tetap bersikap seperti itu kepadanya.
Meskipun sulit, Mila berusaha untuk menerima keadaan yang Mila rasakan saat
ini. Mila tidak akan pernah membenci ketiga temannya itu, bahkan Mila tidak
akan pernah melupakan ketiga temannya walaupun nantinya Mila mendapatkan teman
baru. Bukan hanya itu, Mila masih bersedia meluangkan waktunya untuk ketiga
teman dekatnya ketika mereka membutuhkan bantuan Mila. Mila
juga akan berusaha untuk tetap menjadi seorang teman yang baik dengan tetap
berada di dekat mereka, meskipun sebenarnya terasa jauh. Dan Mila sampai saat ini masih
berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan teman-teman dekatnya, walaupun Mila diabaikan oleh ketiga temannya. Yang bisa Mila
lakukan saat ini adalah berusaha dan terus berusaha, meskipun Mila harus
mendapatkan penolakan berkali-kali dari teman-teman dekatnya. Mila tidak peduli
dengan sikap ketiga temannya karena yang Mila pikirkan saat ini bukanlah
mencari teman yang dapat menghargai dirinya tapi Mila berusaha untuk menjadi
seseorang yang dapat menghargai teman-temannya dan menjadi seorang teman yang
selalu ada untuk orang lain meskipun orang lain belum tentu ada disaat Mila
membutuhkan seseorang untuk menemani dirinya di saat sepi.
Mencari dan menjadi
seorang teman bukanlah hal mudah yang seperti kita bayangkan. Banyak hal yang
bisa kita rasakan, mulai dari perasaan sedih, senang, kecewa, bahkan merasa
tidak dihargai oleh orang lain. Namun semua perasaan itulah yang bisa membuat
kita menjadi seorang yang lebih kuat. Bukan hanya kuat menjalani kehidupan
tanpa dukungan dari orang lain, tetapi kita bisa menjadi seorang yang kuat
menghadapi segala masalah yang akan kita alami. Bahkan kita bisa menjadi
pribadi yang lebih menghargai orang lain karena kita sendiri pernah merasakan
bagaiamana rasanya diabaikan, dilupakan, bahkan tidak dihargai oleh orang lain.
Jangan pernah berusaha menunjukkan kesedihan kita didepan orang lain, tetapi
kita harus berusaha menunjukkan senyum kita dihadapan orang lain meskipun hal
itu sulit untuk kita lakukan. (end)
"Aku memang bukan teman yang baik, tapi aku akan
berusaha untuk menjadi teman yang selalu ada buat kamu"
Oleh : Nuraini Endah K.