IKLAN

Selasa, 28 Juni 2016

TEMAN (?)


Ada yang berpikir bahwa memiliki banyak teman adalah hal yang menyenangkan. Dan teman juga lah yang dapat mengisi serta menghibur kita disaat kita merasa sepi. Bersama teman kita mampu mencurahkan apa yang kita rasakan, baik perasaan sedih ataupun senang. Tidak hanya itu, bersama teman kita dapat melakukan berbagai hal yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya. Mungkin kita dapat melakukan hal yang menurut orang lain “gila”, namun hal tersebut sebenarnya menyenangkan untuk kita lakukan. Tapi tak disangka, seorang yang biasa kita sebut teman bahkan bisa membuat kita merasa sedih dan tak berharga ketika kita berada di dekat mereka. Bukan hanya itu, teman juga lah yang mungkin dapat menjatuhkan kita dan menganggap kita seperti orang yang tak berguna. Bahkan ada pula seorang teman yang tega menusuk kita dari belakang dengan membicarakan keburukan yang kita miliki kepada orang lain, sehingga orang lain seringkali memandang kita rendah.
Suatu hari ada seorang gadis bernama Mila yang masih duduk dibangku SMA di Jakarta. Mila adalah gadis yang mudah sekali berteman dengan siapapun. Bukan hanya itu, Mila adalah seorang gadis yang humoris dan Mila selalu menunjukkan kebahagiaannya di depan orang lain meskipun Mila tidak selalu merasa bahagia. Ia melakukan semua ini karena Mila ingin semua orang yang ada didekatnya juga ikut merasakan kebahagiaan dan melupakan kesedihan yang mereka alami. Bahkan di sekolah, Mila memiliki beberapa teman dekat seperti Vika, Mika, dan Riska. Mereka bertiga sudah berteman selama 2 tahun dan mereka mulai saling mengenal ketika mereka ditempatkan di kelas yang sama. Apapun yang mereka lakukan, pasti mereka akan melakukannya bersama-sama. Mila bersama ketiga temannya seolah-olah sudah memiliki kedekatan yang tidak bisa dipisahkan karena Mila sendiri sudah merasa nyaman ketika bermain bersama ketiga temannya itu.
Namun suatu pagi, ketika Mila tiba di sekolah, Mila merasa bahwa ketiga temannya menunjukkan sikap yang berbeda kepada Mila. Vika, Mika, dan Riska secara tiba-tiba menjauhi Mila dan tidak mempedulikan kehadiran Mila ketika Mila berada di dekat mereka. Mila berusaha untuk berkumpul bersama teman-temannya, memberikan perhatian kepada teman-temannya, bahkan Mila selalu siap membantu mereka disaat mereka membutuhkan bantuan Mila. Tetapi semua yang Mila lakukan seakan-akan percuma, ketiga temannya tetap saja menjauhi Mila dan tidak menganggap kehadirannya. Hal ini membuat Mila merasa sedih dan benar-benar terpukul, bahkan ketika Mila berada di rumah, Mila terus memikirkan apa yang menyebabkan ketiga temannya menjauhi Mila. Kejadian ini bahkan membuat Mila meneteskan air mata. Saat di rumah pun Mila terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan  ketiga temannya. Mila sebenarnya tidak mengetahui alasan yang pasti mengapa ketiga temannya secara tiba-tiba menjauhi Mila. Mila hanya menduga bahwa kesibukannya lah yang membuat teman-temannya menjauhi Mila. Saat Mila menangis dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, terbersit dalam pikirannya bahwa Mila harus menyanyakan hal ini kepada salah satu temannya. Di saat itu juga Mila langsung mengambil handphonenya dan mengirimkan sebuah pesan kepada salah satu temannya, yaitu Riska. Dalam pesan tersebut Mila menuliskan, “Riska aku mau tanya sama kamu, kok aku ngerasa kalau kalian sekarang ini ngejauh dari aku? Apa karna aku yang terlalu sibuk atau aku punya salah lain sama kalian?”. Setelah Mila mengirimkan pesan tersebut, Mila selalu melihat handphonenya dan berharap Riska dapat membalas pesan Mila dengan cepat supaya Mila bisa mendapatkan kepastian dari Riska. Namun, sampai tengah malam Riska belum juga membalas pesan Mila padahal beberapa menit yang lalu terlihat bahwa Riska mengupdate status dan mengganti foto profilnya. Mila kembali menangis saat Mila mengetahui bahwa dirinya diabaikan oleh Riska karena pesannya tidak dibalas. Keesokan harinya saat Mila akan pergi ke sekolah, terdengar suara handphone yang berbunyi, menandakan bahwa ada sebuah pesan yang Mila dapatkan dari seseorang. Dan ternyata pesan itu didapatnya dari Riska, Mila merasa lega ketika membaca pesan tersebut karena Riska mengatakan bahwa teman-temannya tidak berusaha menjauhi Mila atau menghindari Mila. Setibanya di sekolah, Mila tetap merasakan bahwa ketiga temannya menjauhi Mila meskipun Riska sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan ketika mereka semua pergi ke kanti untuk makan siang, Mila tidak diajak dan mereka terlihat bahagia tanpa kehadiran Mila karena mereka dapat tertawa lepas. Hal ini juga yang membuat Mila merasa bahawa dirinya tidak berharga di mata teman-temannya.
"Apa karena organisasi ini mereka jadi menjauhiku?", pikir Mila. Terbersit pertanyaan seperti itu dalam pikiran Mila karena Mila saat ini bergabung di salah satu organisasi kesiswaan di sekolahnya. Meskipun hanya menjadi seorang anggota, namun Mila seringkali menghabiskan sebagian waktunya di sekolah untuk menyelesaikan urusan organisasi yang Mila ikuti. Organisasi ini benar-benar menyita waktu Mila, bahkan menyita pikiran dan tenaga Mila. Sampai Mila pun sulit untuk membagi waktu antara pendidikan, organisasi, dan terutama sulit membagi waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya. Organisasi ini pun membuat Mila menjadi kurang memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena Mila lebih berfokus pada urusan organisasinya. Hal ini juga yang membuat Mila berpikir "Apakah benar mereka menjauhiku karena aku yang terlalu sibuk dengan segala urusanku di sekolah dan organisasi?" Pikiran ini terus saja menghantui Mila, bahkan Mila menjadi kurang berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaran di sekolah. Mila selalu memperhatikan ketiga temannya ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Mila juga tidak berani menyapa atapun menghampiri ketiga temannya karena Mila takut kalau ketiga temannya kembali menghindari dirinya. Karena merasa gelisah, Mila pun menceritakan hal ini kepada salah satu teman Mila di organisasi yang Mila ikuti. Rosi? Iya orang yang Mila maksud adalah  Rosi. Rosi adalah salah satu teman yang cukup dekat dengan Mila dalam organisasi yang mereka ikuti. Mila tidak ragu untuk menceritakan segala hal yang Mila rasakan, termasuk masalah dirinya dengan teman-teman dekatnya. Mila mengungkapkan semua yang ia rasakan, bahkan ia mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih dan kecewa karena Mila dijauhi oleh teman-temannya tanpa alasan yang jelas. Saat Mila selesai menceritakan kejadian yang sedang Mila alami, Rosi mencoba untuk memberikan saran kepada Mila. Saran yang Rosi berikan adalah Mila harus berani bertanya kepada tiga temannya mengenai alasan mengapa mereka menjauhi Mila. Rosi juga mengatakan bahwa ketiga teman Mila mungkin bukan ingin menjauhinya, namun mereka ingin memberikan Mila waktu untuk lebih fokus dengan segala hal yang Mila lakukan. Menurut Rosi, sebenarnya ketiga teman Mila mendukung apa yang Mila lakukan, tapi mungkin cara mereka saja yang salah sehingga Mila menganggap bahwa ketiga teman Mila menjauhinya karena Mila tidak memiliki waktu untuk teman-temannya. Sesaat setelah Rosi berkata seperti itu, Mila tersadar dan berpikir bahwa yang Rosi katakan mungkin saja benar, mungkin saja Rika, Vika, dan Riska menjauhi Mila karena ingin memberikan kesempatan kepada Mila untuk lebih fokus pada apa yang sedang Mila lakukan sekarang ini dan mungkin saja ketiga temannya tidak ingin mengganggu Mila. Setelah Mila menceritakan semua masalahnya kepada Rosi, Mila merasakan perasaan lega dalam dirinya. Setidaknya sedikit beban dan persoalan dalam dirinya bisa Mila ceritakan kepada Rosi. Di saat itu juga, Mila langsung memeluk Rosi kemudian mengucapkan terimakasih karena Rosi sudah memberikan saran dan mau mendengarkan permasalahan yang sedang Mila hadapi.
Sesampainya di rumah, Mila memikirkan kembali saran yang disampaikan oleh Rosi. Mila benar-benar memikirkan dengan baik supaya apa yang Mila lakukan nanti tidak salah atau tidak menyinggung perasaan ketiga temannya. Namun Mila berpikir apakah Mila harus bertanya secara langsung kepada ketiga temannya atau tidak. Tetapi Mila merasa takut karena Mila adalah tipe orang yang tidak berani bertanya langsung kepada orang lain, sehingga Mila memutuskan untuk mengurungkan niatnya berbicara langsung kepada ketiga temannya mengenai alasan mengapa mereka menjauhi Mila. Tidak ingin menyerah, Mila berusaha untuk mencari cara lain supaya hubungan Mila dengan ketiga temannya dapat kembali seperti semula. Sampai akhirnya Mila memutuskan untuk meminta maaf kepada ketiga temannya tersebut. Tetapi sebelum Mila meminta maaf kepada ketiga temannya, Mila berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa Mila berani dan apapun yang akan terjadi Mila akan menerimanya dengan baik. Butuh waktu yang cukup lama untuk Mila menyakinkan dirinya sendiri. Mila juga memikirkan kata-kata apa yang pantas untuk Mila katakan kepada ketiga temannya. Sampai akhirnya, Mila memutuskan untuk meminta maaf lewat handphone, mungkin cara ini kurang baik untuk Mila lakukan, namun ini satu-satu caranya yang dapat Mila lakukan. Saat itu juga Mila mengambil handphonenya dan mulai merangkai kata supaya kata-kata yang Mila ucapkan tidak menyinggung ketiga temannya. Bahkan beberapa kali Mila menghapus pesan yang akan Mila kirimkan kepada tiga temannya karena Mila merasa kata-kata yang Mila tuliskan kurang tepat. Setelah beberapa kali merangkai kata supaya terdengar baik, Mila memberanikan diri untuk mengirimkan pesan tersebut. Dan Mila berharap ketiga temannya dapat menerima penjelasannya. Tidak lama setelah Mila mengirimkan pesan kepada tiga temannya, mereka pun membalas dan mereka berkata bahwa mereka tidak menjauhi Mila, bahkan mereka mendukung apa yang Mila lakukan. Mila merasa senang mendengar jawaban dari ketiga temannya dan Mila berharap besok ketika di sekolah semuanya dapat kembali semperti semula. Namun semuanya tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan Mila, Rika, Vika, dan Riska tetap saja menjaga jarak dengan Mila dan lagi-lagi usaha yang Mila lakukan tidak mendapatkan hasil yang baik. Bahkan ketika mereka bertiga pergi bersama, Mila lagi-lagi tidak diajak. Hal ini membuat Mila semakin sedih dan putus asa karena usaha Mila untuk meminta maaf tidak membuahkan hasil. Rasanya Mila ingin menyerah dan membiarkan ketiga temannya tetap bersikap seperti itu kepadanya. Meskipun sulit, Mila berusaha untuk menerima keadaan yang Mila rasakan saat ini. Mila tidak akan pernah membenci ketiga temannya itu, bahkan Mila tidak akan pernah melupakan ketiga temannya walaupun nantinya Mila mendapatkan teman baru. Bukan hanya itu, Mila masih bersedia meluangkan waktunya untuk ketiga teman dekatnya ketika mereka membutuhkan bantuan Mila.  Mila juga akan berusaha untuk tetap menjadi seorang teman yang baik dengan tetap berada di dekat mereka, meskipun sebenarnya terasa jauh. Dan Mila sampai saat ini masih berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan teman-teman dekatnya, walaupun Mila diabaikan oleh ketiga temannya. Yang bisa Mila lakukan saat ini adalah berusaha dan terus berusaha, meskipun Mila harus mendapatkan penolakan berkali-kali dari teman-teman dekatnya. Mila tidak peduli dengan sikap ketiga temannya karena yang Mila pikirkan saat ini bukanlah mencari teman yang dapat menghargai dirinya tapi Mila berusaha untuk menjadi seseorang yang dapat menghargai teman-temannya dan menjadi seorang teman yang selalu ada untuk orang lain meskipun orang lain belum tentu ada disaat Mila membutuhkan seseorang untuk menemani dirinya di saat sepi.
Mencari dan menjadi seorang teman bukanlah hal mudah yang seperti kita bayangkan. Banyak hal yang bisa kita rasakan, mulai dari perasaan sedih, senang, kecewa, bahkan merasa tidak dihargai oleh orang lain. Namun semua perasaan itulah yang bisa membuat kita menjadi seorang yang lebih kuat. Bukan hanya kuat menjalani kehidupan tanpa dukungan dari orang lain, tetapi kita bisa menjadi seorang yang kuat menghadapi segala masalah yang akan kita alami. Bahkan kita bisa menjadi pribadi yang lebih menghargai orang lain karena kita sendiri pernah merasakan bagaiamana rasanya diabaikan, dilupakan, bahkan tidak dihargai oleh orang lain. Jangan pernah berusaha menunjukkan kesedihan kita didepan orang lain, tetapi kita harus berusaha menunjukkan senyum kita dihadapan orang lain meskipun hal itu sulit untuk kita lakukan. (end)

"Aku memang bukan teman yang baik, tapi aku akan berusaha untuk menjadi teman yang selalu ada buat kamu"


 Oleh : Nuraini Endah K.