IKLAN

Rabu, 21 Desember 2016

MY BROTHER MY LOVE



Ada sebuah pertanyaan yang selalu aku tanyakan pada diriku sendiri. Apakah salah ketika kita menyayangi seseorang yang ternyata memiliki ikatan darah dengan kita? Apakah salah ketika cinta hadir pada orang yang ternyata sangat dekat dengan kita? Kata orang cinta itu tidak pernah salah, tetapi kenapa cinta hadir pada orang yang tidak tepat. Tidak tepat bukan karena dia tertarik dengan banyak wanita ataupun mengincar suatu hal. Namun, cinta hadir pada orang yang tidak tepat karena dia adalah orang yang tak akan pernah mungkin bisa kita miliki seutuhnya. Sedih ketika kita mengetahui bahwa kita hanya bisa mengagumi tanpa bisa memiliki. Sedih ketika kita berusaha untuk tersenyum di depan orang yang kita cintai, namun di balik senyum itu terdapat luka yang begitu menyakitkan. Sedih ketika melihat orang yang kita cintai lebih memilih untuk pergi bersama orang lain.
Bukan cinta yang seharusnya kita persalahkan, tetapi diri kita sendiri. Kenapa kita membiarkan perasaan kita berlari terlalu jauh untuk mendekati orang yang kita cintai. Kenapa kita membiarkan diri kita terlalu nyaman bersamanya sehingga kita tidak sanggup untuk melepaskan orang yang kita cintai ketika cinta pergi bersama orang yang lebih tepat. Namun, kenyataannya terlalu sulit untuk melepaskan orang yang kita cintai saat ini. Telalu sulit untuk tidak memperhatikanmu. Bahkan terlalu sulit untuk tidak hadir ketika cinta membutuhkan seseorang yang selalu mendukung apapun yang dilakukannya. Entah apa yang saat ini seharusnya aku lakukan untuk melupakan semua hal yang aku rasakan. Entah bagaimana cara yang harus aku lakukan supaya aku bisa bersikap selayaknya seorang adik menyayangi kakaknya. Terkadang aku menyalahkan cinta ini dan terkadang aku menyalahkan kamu yang sudah datang secara tiba-tiba di saat dulu kita tidak pernah sedekat ini. Dan saat ini aku mempertanyakan, kenapa kamu bisa datang dan berusaha menjalin hubungan yang baik denganku sebagai seorang kakak? Kenapa tidak sejak dulu kamu menyayangiku sebagai seorang adik, setidaknya aku bisa belajar untuk menerima.
Ketika saat ini aku bisa menatapmu secara langsung, sesaat aku merasa bahagia. Bahkan aku bisa tersenyum ketika kamu menatapku dengan senyuman di wajahmu. Namun di saat yang bersamaan, aku merasa sedih karena aku hanya berani menatap tanpa memiliki keberanian untuk mendekatimu dan memulai sebuah pembicaraan. Sangat sulit untuk menahan rasa senang bercampur dengan sedih. Sangat sulit menahan rasa ini untuk tetap berada di belakangmu sebagai seseorang yang pelindung ketika kamu membutuhkan seseorang untuk mengungkapkan keluh kesah. Sangat sullit juga bagiku untuk menahan bibir ini supaya tidak berkata “Apakah salah kalau aku menyayangimu lebih dari seorang adik?” Kamu tidak perlu tahu bagaimana usahaku untuk menjauhi dan melupakan perasaan ini. Entah sampai kapan aku bisa bertahan dengan rasa cinta ini? Entah sampai kapan aku akan memendam rasa sayang ini?

Oleh : Nuraini Endah Kusumastuti

Selasa, 15 November 2016

ORANG KETIGA (1)

Ada sebuah pertanyaan yang mungkin selalu ditanyakan oleh beberapa orang. Apakah ada orang yang merasa senang ketika hubunganmu dengan kekasihmu diganggu oleh orang ketiga? Atau kalian merasa senang ketika kekasih kalian ternyata mendekati teman kalian sendiri? Jawabannya pasti TIDAK. Tidak ada seorang pun yang merasa senang atau bahkan bahagia ketika ada orang ketiga dalam hubungan sepasang kekasih. Dan tidak ada seorangpun yang menginginkan hal itu terjadi di dalam hubungan mereka. Apalagi pihak ketiga itu adalah orang yang benar-benar dekat denganmu, bahkan sudah mengenalmu sejak lama. Sakit? Pasti sangat menyakitkan ketika tahu kenyataannya seperti itu. Tapi saat orang ketiga sudah masuk di dalam hubungan sepasang kekasih, hal itu mungkin tidak dapat mengubah keadaan menjadi seperti semula karena salah satu pasangan sudah merasa tersakiti dan dikhianati oleh orang yang kita sayangi. Namun sesuatu yang mungkin bisa dilakukan, yaitu dengan memaafkan dan melupakan. Walaupun sulit untuk dilakukan, tetapi hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan supaya kita bisa menerima keadaan dan memperbaiki hubungan yang sudah terjadi.
Kejadian ini sama seperti apa yang dialami oleh Aya dan kekasihnya. Saat ini, Aya sedang menjalani hubungan dengan seorang laki-laki yang bernama Miko. Aya bersama dengan Miko sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama satu tahun. Pada awalnya, hubungan mereka terlihat sangat harmonis, bahkan Miko selalu berusaha membuat Aya tersenyum dengan melakukan hal-hal yang mungkin tidak akan dilakukan oleh laki-laki lain. Dimana Miko dapat melakukan hal yang memalukan ketika mereka pergi bersama dan Miko selalu membuat Aya tersenyum dengan menggoda Aya melalui sebuah lelucon. Tidak hanya sampai disitu, Miko akan rela melakukan segala sesuatu yang Aya inginkan supaya Aya selalu merasa bahagia dan nyaman ketika berada di dekat Miko.
Namun, hubungan mereka tidak selamanya berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah. Bahkan Aya dan Miko bisa saja berbeda pendapat karena hal kecil yang seharusnya tidak mereka permasalahkan. Hal ini sering terjadi karena sifat Aya yang belum dewasa dan selalu ingin dimengerti oleh Miko. Akan tetapi, Miko tidak bisa memperhatikan Aya setiap waktu karena saat ini Miko memiliki kesibukan dengan pekerjaannya. Pertengkaran Aya dan Miko semakin sering terjadi ketika hubungan mereka memasuki tahun kedua, dimana Miko mulai tidak mempercayai Aya karena Miko merasa bahwa ada sesuatu yang berubah dalam diri Aya. Miko mulai berpikir “Apakah ada orang lain yang saat ini menemani Aya ketika aku sibuk dengan pekerjaanku? Ataukah Aya mulai tidak nyaman denganku?” Pikiran itu terus menghantui Miko, sehingga Miko selalu saja menaruh curiga kepada Aya. Namun, pikiran Miko ini dibuktikan melalui perilaku Aya yang semakin cuek dengan Miko. Malah Aya bisa saja marah kepada Miko tanpa ada alasan yang jelas. Tidak hanya itu, ketika Aya merasa kesal dengan Miko, Aya memilih untuk tidak menghubungi Miko selama beberapa waktu.
Sampai pada akhirnya, kecurigaan Miko terbukti ketika Miko secara tidak sengaja melihat pesan yang muncul pada layar handphone Aya. Saat itu Miko melihat bahwa Aya mendapat pesan dari seorang laki-laki bernama Angga, dimana pesan tersebut bertuliskan “Aya kamu dimana? Aku mau ketemu sama kamu.” Pesan ini semakin memunculkan perasaan curiga dalam diri Miko, sehingga Miko memutuskan untuk membaca pesan lain yang dikirimkan oleh Angga kepada Aya. Setelah Miko membaca pesan dari Angga tanpa sepengetahuan dari Aya, Miko mulai mengetahui bahwa saat ini Aya sedang dekat dengan laki-laki lain. Walaupun Miko melihat kenyataannya bahwa Aya telah mengkhianati Miko, namun Miko berusaha untuk sabar dan memberikan kesempatan kepada Aya untuk menjelaskan siapa Angga sebenarnya. Di sisi lain, Aya tidak menerima bahwa Miko telah membaca semua pesan dari Angga untuk Aya, sehingga Aya merasa kesal dan marah kepada Miko “Kenapa kamu buka handphone aku tanpa izin dulu ke aku, aku gak suka kalo kamu seenaknya begini. Ini handphone aku, walaupun kamu pacar aku harusnya kamu tetep izin dulu sama aku.” Miko semakin heran dengan sikap Aya karena tidak biasanya Aya marah ketika Miko melihat handphone Aya. Saat itu Miko mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan Miko meminta Aya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi Aya menolaknya karena Aya masih merasa kesal dengan perilaku Miko.
Beberapa hari telah berlalu, sikap Aya masih saja dingin terhadap Miko. Namun Miko tidak pernah lelah meminta Aya untuk menjelaskan siapa Angga sebenarnya. Butuh waktu yang cukup lama supaya Aya mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun pada akhirnya Aya mulai memberanikan diri untuk menjelaskan mengenai hubungan Aya dan Angga. Saat itu Aya menjelaskan bahwa Aya dan Angga memang memiliki kedekatan, tetapi kedekatan mereka tidak lebih dari seorang teman yang saling memberikan perhatian. Aya pun menyadari bahwa hubungan antara dirinya dan Angga sudah melebihi batas sebagai seorang teman karena mereka sempat beberapa kali pergi bersama. Bahkan Angga bersedia untuk menemani Aya ketika Miko memiliki kesibukan dengan pekerjaannya. Kebersamaan yang mereka bangun ini membuat Aya sulit untuk melepaskan Angga karena Aya mulai merasa nyaman dengan Angga. Ketika Miko mendengarkan semua penjelasan dari Aya, Miko merasa ada seseorang yang berusaha untuk menikam jantungnya karena saat itu Miko merasakan sakit yang teramat dalam. Hal ini dikarenakan Aya, orang yang Miko sayangi telah menyakiti hatinya dengan memperlakukan Miko seolah-olah bukan orang yang berarti lagi dalam hidup Aya. Namun Miko tidak bisa berbuat banyak karena semua itu sudah terjadi dan tidak mungkin Miko mencegahnya kembali. Saat ini Miko hanya bisa memaafkan Aya dan Miko berusaha melapangkan hatinya untuk bisa melupakan kejadian yang sudah Aya lakukan terhadap Miko. Aya pun telah menyesali segala hal yang telah ia lakukan bersama Angga. Aya juga berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Miko dan Aya bersedia untuk menjauhi Angga supaya Miko tidak lagi merasakan kecewa ataupun sakit hati atas sikap yang telah Aya lakukan terhadap Miko. Meskipun Angga masih terus menghubungi Aya, tetapi Aya sudah berjanji kepada Miko bahwa Aya tidak akan berhubungan lagi dengan Angga. Bahkan Miko melarang Aya untuk bertemu dengan Angga dengan alasan apapun karena Miko tidak ingin Aya kembali mengingat apa yang sudah Aya lakukan dengan Angga. Miko juga tidak ingin kehilangan Aya hanya karena ada seseorang yang berusaha untuk mengganggu hubungan yang sedang Aya dan Miko jalani.
Setelah Aya memutuskan untuk menjauhi Angga dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Miko, Aya merasa bahwa hubungan Aya dan Miko semakin membaik. Bahkan Miko sudah kembali memperhatikan Aya dan selalu membuat Aya merasa bahwa dirinya adalah orang yang penting bagi Miko. Tidak hanya itu, Aya saat ini tidak lagi menghindari Miko karena Aya menyadari bahwa Miko begitu tulus menyayangi dirinya, sehingga Aya tidak ingin mengecewakan Miko untuk kedua kalinya dan Aya tidak ingin kehilangan Miko. Bahkan Aya dan Miko sudah memiliki pemikiran yang lebih dewasa daripada sebelumnya. Hal ini membuat hubungan mereka tidak lagi diwarnai dengan pertengkaran yang seringkali membuat Aya ataupun Miko marah. Namun Aya dan Miko sudah mampu menyelesaikan setiap permasalahan mereka secara dewasa dan mereka selalu berusaha menyelesaikan setiap persoalan dengan kepala dingin. Saat ini Aya berharap bahwa dirinya dapat menjaga kepercayaan yang sudah Miko berikan karena Miko sudah begitu baik dengan Aya. Dan Aya tidak ingin kejadian antara Aya dengan Angga terjadi lagi di dalam hubungan mereka berdua karena Aya berpikir bahwa sulit untuk mendapatkan orang yang begitu berbesar hati memaafkan kesalahan yang telah Aya perbuat, meskipun hal tersebut sangat menyakitkan bagi Miko. Atau bahkan sulit untuk Miko lupakan, tetapi Aya berjanji pada Miko dan dirinya sendiri bahwa Aya tidak akan melakukan sesuatu yang dapat mengecewakan orang-orang yang begitu menyayangi dirinya.

 “Jangan pernah menyalahkan orang lain ketika kamu melakukan suatu hal yang menurutmu kurang baik, tapi berkacalah pada dirimu sendiri apakah kamu sudah menjadi orang yang lebih baik dari mereka”


Oleh : Nuraini Endah Kusumastuti

Kamis, 27 Oktober 2016

KETIKA HUBUNGAN TIDAK MENDAPATKAN RESTU (1)

Saat ini, banyak sekali pasangan yang menjalin hubungan tanpa adanya restu dari orang tua. Salah satu orang yang mengalami hubungan tanpa adanya restu adalah Mia. Mia saat ini sedang menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang bernama Dika. Namun, hubungan yang telah mereka jalani selama satu tahun tidak berjalan dengan lancar karena ayah dan ibu Mia tidak menyetujui hubungan mereka. Hal ini mereka alami karena ayah dan ibu Mia mendapatkan berita yang kurang menyenangkan dari beberapa orang dan orang tersebut berkata bahwa Dika adalah orang yang sombong, tidak sopan dengan orang yang lebih tua dengan dirinya, dan kurang mau bergaul dengan orang lain. Sebaliknya Mia justru melihat Dika sebagai orang yang sabar, dewasa, tidak mudah marah, mau mengalah ketika Mia sedang dalam emosi yang tidak stabil, bahkan Dika siap melakukan apapun untuk membuat Mia bahagia. Namun, ada saja orang yang tidak menyukai Dika dan mengatakan bahwa Dika melakukan hal yang baik ketika Mia berada di dekat Dika. Akibat dari pembicaraan negatif yang dikemukakan oleh banyak orang mengenai Dika, ibu Mia beberapa kali meminta Mia untuk mengakhiri hubungannya dengan Dika. Tetapi Mia menolak dan mencoba menjelaskan kepada ibunya bahwa Dika bukanlah orang yang buruk seperti apa yang dikatakan oleh orang lain. Bahkan Mia seringkali melawan ibunya dan membela Dika dengan mengatakan bahwa Dika adalah orang yang baik dan Dika dengan setia menemani Mia ketika Mia merasa tidak ada orang lain yang memperhatikan dirinya. Namun di sisi lain, Mia merasa sedih karena Mia ingin melakukan apa yang ayah dan ibu Mia katakan. Tetapi Mia belum mampu melakukan apa yang diinginkan oleh ayah dan ibunya karena sampai saat ini Mia begitu menyayangi Dika.
Kejadian yang dialami Mia, membuat Mia menjadi orang yang pendiam dan tidak pernah berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan yang Mia jalani. Ketika Mia berada di rumah pun, Mia selalu memikirkan “Apakah hubungannya dengan Dika sebaiknya diakhiri saja karena untuk apa hubungan ini dipertahankan kalau ayah dan ibu Mia merasa khawatir dengan kebahagiaan putrinya?”. Namun, Mia sendiri belum yakin dengan apa yang Mia pikirkan karena Mia tidak ingin meninggalkan orang yang begitu menyayangi dirinya. Tetapi orangtua Mia terus membujuk Mia untuk melepaskan Dika. Sampai pada akhirnya, Mia membuat suatu keputusan bahwa Mia harus melepas Dika untuk kebaikan mereka berdua.
**

Hari ini adalah hari dimana Mia meyakinkan dirinya bahwa Mia harus berbicara dengan Dika dan membuat suatu keputusan bahwa Mia harus melepaskan Dika sebelum mereka berdua semakin sulit untuk saling melepaskan. Mia pun mencoba untuk menguatkan dirinya, kemudian Mia berkata kepada kekasihnya, “Dika kayaknya hubungan kita udah gak bisa dilanjutin lagi karena orangtuaku sampai sekarang tidak menyetujui hubungan kita. Sekarang kamu boleh mencari perempuan yang lebih baik dari aku dan aku bersedia untuk menjadi teman kamu, kapanpun kamu membutuhkan aku”. Namun Dika menolak dan berkata “Kenapa? Aku salah apalagi? Aku gak bisa kehilangan kamu, kamu adalah salah orang yang bisa buat aku semangat dan kamu adalah orang yang bisa membuat aku berubah menjadi orang yang lebih baik. Aku gak bisa kalau gak ada kamu”. Tetapi Mia berusaha untuk meyakinkan Dika bahwa Mia tidak akan benar-benar pergi meninggalkan Dika karena Mia sebenarnya tidak ingin mengecewakan Dika. Namun, Dika tetap menolak dengan keputusan yang telah diungkapkan oleh Mia. Bahkan Dika berpikir untuk menjauhi Mia untuk sementara waktu karena Dika akan merasa sedih, apabila Dika terus melihat Mia. Di sisi lain, Mia tidak menginginkan hal itu terjadi karena Mia ingin mereka terus menjalin hubungan yang baik sebagai seorang teman. Walaupun Mia merasa sedih, tetapi Mia berusaha untuk tetap kuat dan menerima segala keputusan yang Dika pilih karena Mia yakin dan percaya bahwa hubungan antara Mia dengan Dika akan kembeli seperti semula. Bahkan hubungan mereka nantinya akan semakin baik daripada sebelumnya.

**
            Di hari yang sama, Mia mencoba untuk menceritakan permasalahannya kepada salah satu sahabatnya yang bernama Bee. Bee adalah sahabat Mia yang sangat memahami Mia karena mereka sudah berteman selama belasan tahun. Ketika Mia merasa sedih, Bee akan mengetahui perasaan yang sedang Mia alami. Seperti saat ini, Mia mencoba untuk berbagi cerita dengan Bee dan berkata bahwa Mia baru saja mengakhiri hubungannya dengan Dika karena hubungan mereka tidak direstui oleh ayah dan ibu Mia. Kemudian Bee menanyakan “Kenapa kamu lebih memilih untuk mengakhiri hubungan kalian? Apakah mengakhiri sebuah hubungan merupakan cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang sedang kalian hadapi?”. Lalu Bee memberikan sebuah masukan kepada Mia, ketika kalian serius dalam menjalani hubungan, perjuangkanlah hubungan yang sedang kalian jalani dengan berbagai macam cara. Bahkan Bee berkata bahwa Mia dan Dika tidak boleh berhenti di tengah jalan untuk memperjuangkan hubungan mereka. Hal ini perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa apa yang orang lain katakan tidak benar.
Bahkan, perkataan yang diucapkan oleh Bee membuat Mia berpikir bahwa hubungan mereka sebaiknya terus diperjuangkan, tidak hanya diperjuangkan oleh salah satu pihak tetapi keduanya. Namun, Mia masih belum yakin dengan dirinya sendiri, sehingga Mia memilih untuk memikirkan terlebih dahulu “Apakah hubungan mereka sebaiknya kembali diperjuangkan atau tidak?” Walaupun Mia merasa sedih, tetapi Mia harus mempertimbangkan hal ini dengan baik supaya Mia dan Dika dapat membuktikan bahwa hubungan mereka dapat memberikan dampak yang positif bagi keduanya, bahkan mampu memberikan pengaruh yang baik bagi banyak orang yang berada di sekitar Mia dan Dika.


-To Be Continue-
Oleh : Nuraini Endah Kusumastuti

Selasa, 11 Oktober 2016

BERSYUKURLAH



Bersyukurlah ketika kalian memiliki keluarga yang utuh dan memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama dengan keluarga kalian. Bersyukurlah kalian yang masih memiliki kesempatan untuk tinggal bersama dengan keluarga tanpa perlu dibatasi oleh jarak dan waktu. Bersyukurlah kalian yang setiap waktu bisa melihat senyuman di wajah kedua orang tua kalian dan bisa menikmati waktu bersenda gurau bersama dengan keluarga kalian. Bersyukurlah kalian ketika kedua orang tua dan saudara kalian selalu diberikan kesehatan serta kebahagiaan dalam menjalani kehidupan ini. Dan bersyukurlah kalian ketika kalian masih bisa merasakan pelukkan hangat dari keluarga di saat kalian memiliki beban berat atau bahkan kalian merasa bahwa tidak ada orang lain yang dapat membuat kalian merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Karena kalian mungkin belum merasakan, betapa sedihnya ketika kalian nantinya berada jauh dari keluarga kalian, dimana kalian hanya dapat mendengar suara mereka tanpa pernah merasakan pelukan atau melihat senyuman mereka setiap saat. Bahkan kalian hanya bisa menahan rindu dan menantikan waktu yang tepat untuk dapat berkumpul bersama dengan keluarga kalian. Tidak hanya itu, ketika kalian menghadapi suatu masalah kalian tidak bisa secara langsung menceritakan masalah tersebut karena kalian mungkin tidak ingin membuat keluarga kalian merasa sedih atau cemas dengan permasalahan yang sedang kalian alami.
Jadi, jika kalian masih menganggap bahwa keluarga itu bisa kalian nomor duakan dan keluarga merupakan orang yang tidak bisa mengerti kalian, kalian melakukan sebuah kesalahan. Karena keluarga adalah orang yang dapat memahami masalah yang sedang kalian hadapi tanpa perlu mengungkapkannya dengan kata-kata. Bahkan keluarga bisa merasakan kesedihan yang sama dengan apa yang kita rasakan ketika kita menghadapi suatu masalah. Oleh karena itu, untuk kalian yang masih memiliki banyak waktu bersama dengan keluarga, perlu kalian tahu bahwa di luar sana masih banyak orang yang tidak bisa merasakan betapa hangatnya ketika berkumpul bersama dengan keluarga. Masih banyak orang yang berada di luar sana yang tidak bisa merasakan damainya ketika berada di pelukkan anggota keluarga karena mereka mungkin sudah ditinggalkan oleh orang-orang yang mereka sayangi. Bahkan masih banyak orang yang berada di luar sana, harus menahan rindu dan bersabar untuk dapat bertemu dengan keluarga yang mereka kasihi karena mereka dibatasi oleh jarak dan waktu. Dan untuk kalian yang masih tinggal bersama dengan keluarga kalian, pergunakanlah waktu kalian sebaik mungkin untuk berkumpul bersama dengan mereka dan berbagi cerita dengan keluarga. Karena hal ini mungkin tidak akan bisa kalian rasakan lagi ketika kalian sudah dipisahkan oleh jarak yang begitu jauh. Jangan pernah menyia-nyiakan keluarga kalian. Jangan pernah membuat mereka merasa sedih. Jangan pernah menunjukkan kesedihan kalian di depan mereka. Namun kita harus bisa membuat keluarga kita selalu tersenyum dan merasa bahwa keluarga adalah orang yang selalu ada di saat kalian membutuhkan dan keluarga adalah orang yang selalu mendukungmu ketika kalian terjatuh. Bahkan keluarga akan dengan setia mengulurkan tangannya untuk membantu kita bangkit dari keterpurukan yang kita alami.

"Keluarga adalah harta yang paling berharga dan sudah sepatutnya kita saling menjaga, bahkan melindungi keluarga kita dalam segala keadaan yang sedang kita alami"


Oleh : Nuraini Endah Kusumastuti